Mengungkap Makna “Echad” אֶ חָֽד dalam Ulangan 6:4: Implikasi bagi Doktrin Trinitas
Keywords:
echad, Ulangan 6:4, Trinitas, apologetika, teologi, linguistikAbstract
Penelitian ini mengeksplorasi makna kata “echad” dalam Ulangan 6:4 dan implikasinya terhadap doktrin Trinitas. Melalui analisis teologis dan linguistik, penelitian ini mengungkap bahwa kata “echad” memiliki dua makna utama: singularitas numerik dan kesatuan kompleks. Temuan ini memberikan dampak pada diskursus teologis antara pandangan Trinitarian dan Non-Trinitarian. Pandangan Non-Trinitarian menekankan singularitas numerik, sedangkan pandangan Trinitarian menegaskan kesatuan kompleks yang mendukung konsep satu Allah dalam tiga pribadi ilahi—Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Interpretasi kata “echad” tidak mudah mematahkan doktrin Trinitas, karena penggunaannya mencakup nuansa kolektif yang mendukung kesatuan dalam pluralitas. Penelitian ini memperkuat argumen apologetika Trinitarian dan menyediakan dasar untuk mengembangkan materi pendidikan teologi yang lebih komprehensif. Para peneliti menganjurkan studi lanjutan untuk mengeksplorasi lebih dalam aspek-aspek lain dari “echad” dalam berbagai konteks teologi dan linguistik yang berbeda serta melakukan studi komparatif dalam teks-teks religius lainnya. Selain itu, penelitian ini juga membuka peluang untuk pengkajian lebih lanjut mengenai bagaimana konsep kesatuan kompleks dalam kata “echad” dapat diterapkan dalam diskursus teologis kontemporer yang melibatkan doktrin-doktrin penting lainnya dalam iman Kristen.