Pola Pemanggilan Murid oleh Yesus dalam Injil Matius: Pendekatan Teologis dan Konteks Alkitab

Authors

  • Ruth Damaris Siahaan Sekolah Tinggi Teologi Baptis Kalvari Author

Keywords:

pemuridan, pola pemanggilan, Injil Matius, teologi biblika, misi Yesus

Abstract

Penelitian ini menganalisis pola pemanggilan murid oleh Yesus dalam Injil Matius dengan pendekatan teologis dan konteks Alkitab. Latar belakang penelitian ini berangkat dari pentingnya pemuridan sebagai bagian utama dari misi Yesus dan relevansinya dalam konteks Alkitab, khususnya sebagaimana dipahami dalam latar historis, sosial, dan budaya Injil Matius. Fokus penelitian ini adalah mengidentifikasi dan memahami pola pemanggilan murid yang mencerminkan proses pembentukan serta pengutusan mereka. Metode yang digunakan adalah analisis teks biblika dengan pendekatan hermeneutika teologis dan historis, dengan perhatian khusus pada alur narasi dan dimensi sosial-historis teks untuk memahami hubungan antara pesan Injil Matius dan konteksnya. Hasil penelitian menunjukkan empat pola utama dalam pemanggilan murid oleh Yesus: (1) panggilan untuk percaya, yang menekankan transformasi spiritual awal; (2) penetapan sebagai murid, yang melibatkan pembelajaran dan pendampingan intensif; (3) panggilan untuk menjadi pelaku firman, yang menuntun murid dalam penerapan ajaran Yesus; dan (4) penetapan sebagai rasul, di mana murid diutus untuk melanjutkan misi pemuridan. Temuan ini menegaskan bahwa pemahaman terhadap pola pemanggilan murid memerlukan pembacaan yang berakar pada konteks Alkitab agar pesan teologisnya dapat dipahami secara utuh sebagaimana dimaksud penulis Injil Matius.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Barclay, W. (2009). Pemahaman Alkitab Setiap Hari (Injil Matius 1-10). Jakarta: BPK Gunung Mulia .

Boelke, R. R. (1991). Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Burton. (n.d.). Bible Work 7 (Moods and Tenses of New Testament).

Coleman, R. E. (1993). The Masterplan of Evangelism. USA: Baker Book.

Coombs, B. (2002). Rasul-Rasul Masa Kini: Karunia Allah bagi Gereja. Jakarta: Yayasan Media Buana Indonesia.

Drost, J. I. G. M. (1998). Sekolah Mengajar atau Mendidik. Yogyakarta: Kanisius.

Henry, M. (2008). Tafsiran Matthew Henry: Injil Matius 15-28. Surabaya: Momentum dan Oikonomos Foundation.

Henry, M. (2014). Injil Kitab Matius 1-14. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Lebar, L. E. (2006). Education That Is Christian: Proses Belajar Mengajar Kristiani & Kurikulum yang Alkitabiah. Malang: Gandum Mas.

Lefebure, L. D. (2003). Pernyataan Allah, Agama, dan Kekerasan. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Malphurs, Aubrey. (2009). Strategic Disciple Making: A Practical Tool for Succesful Ministry. Michigan: Grand Rapids, Baker Book.

Morris, Leon. (2016). Injil Matius. Surabaya: Momentum.

Macdonald. (n.d.). Bible Work 7 (Greek Enchiridion).

Nubantimo. (2013). Pencarian Kesaksian Kristen Yang Relevan di Asia. Jurnal Ledalero.

Tafonao, T. (2020). Yesus Sebagai Guru Teladan dalam Masyarakat berdasarkan Perspektif Injil Matius. 2(1), 52–60. https://doi.org/10.15575/kt.v2i1.8390

Tenney, M. C. (2000). Survey Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas.

Timmerman, B. S. O. (2023). Perikanan Danau Galilea Abad Pertama Untuk Memahami Kapernaum Sebagai Kota Yesus (Matius 9:1). Jurnal Teologi, 12(2), 181–198. https://doi.org/10.24071/jt.v12i02.7005

Wiersb, W. W. (2012). Seri Tafsiran Matius: Loyal di dalam Kristus Mengikuti Raja Segala Raja. Bandung: Kalam Hidup.

Wycliffe Bible Commentary. (n.d.). PC Study Bible V5.

Downloads

Published

31-08-2025

How to Cite

Pola Pemanggilan Murid oleh Yesus dalam Injil Matius: Pendekatan Teologis dan Konteks Alkitab. (2025). Calvaria Sonus, 3(1), 1-12. https://ojs.sttbk.ac.id/index.php/calvariasonus/article/view/66